CILEGON, KNO – Untuk menyempurnakan Program Sekolah Akur Sedulur SIRAVEK (Sehat, Inovatif, Religius, Aman, Vocational, Etika, Kompetitif) , Dinas Pendidikan Kota Cilegon mengadakan kegiatan rapat bersama Kelompok Kerja ( Pokja ) Inklusi Kota Cilegon guna membahas Sekolah Inklusi, bertempat di Yayasan Sekolah Mutiara Bunda, Selasa (09/02/2021).
“Kemarin kita memperbaiki program pendidikan Formal, kita sempurnakan pendidikan non Formal pendidikan untuk sekolah anak inklusi Cilegon akan kita perhatikan, di karenakan Dindik Cilegon sedang menyusun Rancangan Program Siravek, yang melingkupi Sekolah Formal, Non Formal dan Inklusi” Ucap Ismatullah Kepala Dinas Pendidikan kota Cilegon.
Diharapkan, lanjut Ismatullah, dengan lebih diperhatikannya Sekolah Inklusi, Dunia pendidikan di kota Cilegon menjadi lebih baik dan lebih cerdas, serta anak berkebutuhan Khusus bisa memiliki kesempatan yang sama dengan anak sekolah pada umumnya
“Sekolah Inklusi Adalah ruang belajar bagi anak Berkebutuhan Khusus, dengan sistem layanan pendidikan yang disesuaikan dengan kebutuhan anak melalui adaptasi kurikulum, penyediaan sarana prasarana dan kompetensi guru Inklusi yang profesional. Sekolah inklusi adalah sekolah yang memberi ruang pembelajaran bagi murid berkebutuhan khusus agar bisa mendapatkan kesempatan yang sama seperti anak sekolah pada umumnya” Jelasnya
Sementara guna menunjang dan mendukung program Siravek, sarana dan prasarana menurut Ismatullah akan di usulkan di Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
“ Insya Allah akan kita rumuskan untuk di ajukan ke Pemerintah kota Cilegon, kemungkinan besar akan kita usulkan di RPJMD, tapi anggaran tahun ini mungkin di ABT ( Anggaran Belanja Tambahan ) semoga saja Walikota yang baru nanti bisa merespons, karena inilah suara hati masyarakat Cilegon “ tutur Ismatullah
Sementara Agus Susanto selaku Ketua Yayasan Sekolah Mutiara Bunda mengatakan dengan lebih di perhatikannya sekolah inklusi ini, pendidikan bagi Anak berkebutuhan khusus di Kota Cilegon bisa lebih menunjang.
“ Kita memang membutuhkan Fasilitas sarana dan prasarana bagi Anak berkebutuhan Khusus, karena anggarannya lebih besar dari sekolah regular, suatu apresisi bagus buat Pak Kadis dan Walikota yang baru nanti bisa lebih perhatian lagi pada Sekolah Inklusi, karena ini bagian dari hak asasi manusia “ Ucap Agus Susanto (Ang/red)