Kisnewsonline -Cilegon, Saripati Laer yang salah satu Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) Cilegon yang sudah berhasil mengembangkan usahanya hingga go internasional, ini merupakan kebanggan tersendiri bagi Kota Cilegon.
Saripati Laer memproduksi minuman herbal yang sehat dengan berbahan tanaman alami indonesia seperti jahe merah, temulawak dan kunyit dengan pengolahanya yang higienis, dan aman sehingga bisa menghasilkan produk yang berkhasiat untuk menjaga kesehatan dan kebugaran.
Produk Saripati Laer ini masih menggunakan resep tradisional, diambil dari perasan pertama sehingga memiliki rasa enak, segar dan tentu memiliki khasiat yang luar biasa. Ini terbukti dengan sudah masuknya produk Jahe merah Saripati Laer di jaringan retail skala nasional seperti retail modern Lotte Grosir di wilayah Jabodetabek dan Karawang serta Hypermart di wilayah Serang dan Cilegon, menyuplai 48 outlet Carefour atau sekarang Transmart di seluruh Indonesia, dan menyuplai di 125 toko Alfa mart, bahkan sudah go internasional.
Owner Saripati Laer Hj Sri Titin saat di hubungi melalui telepon mengatakan keunggulan dari produknya adalah terbuat dari bahan baku alami pilihan. Dan untuk jahe merah diambil langsung dari petani suku Baduy yang penanaman secara organik alias tanpa produk kimia.
” Kita menggunakan jahe merah dari Baduy, istilahnya bersinergi dengan petani Baduy, selain itu Jahe merah Laer ini diolah bersama rempah-rempah pilihan yang berkualitas yang dicampur dengan gula aren dan gula Jawa sehingga menghasilkan rasa khas Laer yang dapat menghangatkan dan menjaga kebugaran tubuh,” kata Hj Sri Titin. Senin (27/11/23).

Hj Sri Titin menambahkan bahwa semua produknya menggunakan perasan pertama untuk menjaga kualitas dan rasa. ” Kita juga sudah punya izin edar dari BPOM, mempunyai legalitas PIRT, bersertifikat halal MUI, dan sertifikat HACCP sehingga dapat diekspor ke luar negeri,” tambahnya.
Saripati Laer memiliki beberapa Varian produk minuman serbuk, dengan brand Laer diantaranya adalah jahe merah, kunyit, temulawak, jahe merah kencur, jahe merah gula aren, Kunyit Asem dan mpon-mpon kemasan 250 gram. Ada juga brand Amancu yang menyediakan kemasan sachet 15 gram dan Amancu kemasan botol plastik original tanpa gula ukuran 75 gram.
” Saat ini produk kita memiliki 31 varian, 23 varian reguler, dan ada 8 produk baru kita yaitu Jamoringa Fibercreame, Kumoringa Fibercreame, Temoringa Fibercreame, Kemoringa Fibercreame, Jahe merah daun kelor/moringa, Kunyit daun kelor, Temulawak daun Kelor, dan Kencur daun kelor,” terang Hj Sri Titin.
Produk Saripati Laer ini sudah merambah ke pasar global, sudah pernah kirim ke negara Jepang, Kanada, Singapura, Malaysia, Australia, Ceko, Senegal.
” Kita pernah kirim ke Canberra Australia kalau di nominal kan sekitar Rp 30 juta/order. Saat ini kita juga ada penawaran ekspor ke Venezuela dalam jumlah besar, tapi masih tahap negosiasi, masih berlanjut,” ujarnya.
Hj Sri Titin juga mengungkapkan bahwa produksi Jahe merah ini menghabiskan sekitar 100 sampai 150 Kilogram perminggu, dengan omset sekitar Rp 50 juta sampai Rp75 juta per bulan.
Perlu diketahui, Suksesnya pencapaian produktivitas usaha Saripati Laer dalam mengembangkan produk jahe merahnya ini mendapatkan pengakuan dan penghargaan SIDDHAKARYA tahun 2017 dan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Provinsi Banten. Mendapat penghargaan juga dari Kota Cilegon sebagai UMKM Inovatif 2018.

Selain itu Saripati Laer ini juga menerkma penghargaan PARAMAKARYA 2019 dari Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Kemenakertrans).
” Saya mendapatkan penghargaan PARAMAKARYA tingkat nasional dari pak presiden, saya menerimanya di istana presiden, dan saya UMKM satu-satunya yang mendapatkan penghargaan PARAMAKARYA ini,” tandas Hj. Sri Titin. (ADV/Ssk).