Oleh : M. ASHOLAHUDIN, M.Pd (GURU SMP NEGERI 6 CILEGON)

Pendidikan merupakan salah satu upaya untuk mengembangkan kualitas sumber daya manusia yang pada umumnya wajib dilaksanakan oleh setiap negara. Pendidikan adalah program strategis jangka panjang yang pada penyelenggaraannya harus mampu menjawab kebutuhan serta tantangan secara nasional. Oleh karena itu, pendidikan seharusnya memiliki kemajuan pada proses pembelajaran untuk mengembangkan sumber daya manusia sesuai dengan amanat Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional No 20 Tahun 2003 pasal 3 yang merupakan dasar, fungsi, dan tujuan dari pendidikan.

Pada abad 21 ini, perkembangan ilmu pengetahuan serta teknologi khususnya di bidang informasi dan komunikasi tumbuh sangat pesat. Selain itu, persaingan hidup di era globalisasi ini juga sangat ketat. Ketatnya persaingan ini telah mempengaruhi semua aspek kehidupan termasuk di bidang pendidikan. Dalam menghadapi era modernisasi seperti sekarang ini, sistem pendidikan di Indonesia diharapkan mampu membekali siswa dengan keterampilan-keterampilan belajar serta kecakapan hidup yang lebih baik untuk modal dalam menjalani hidup setelah selesai masa pendidikan.

Masa pandemi Covid- 19 yang terjadi di Indonesia, dunia pendidikan berdampak pada proses belajar mengajar. Di mulai pada pertengahan bulan Maret tahun 2020, sesuai aturan Menteri Pendidikan Nasional, proses kegiatan belajar di sekolah yang dikenal dengan pembelajaran tatap muka diliburkan.

Harapan dunia pendidikan terutama guru, peserta didik dan orang tua berharap agar tahun ajaran 2020/2021 kegiatan pembelajaran bisa dilaksanakan dengan tatap muka. Namun pemerintah memberikan keputusan bahwa proses pembelajaran harus dilakukan di rumah masing- masing. Semua sekolah akhirnya melakukan kreativitas dan inovasi agar pembelajaran tetap berjalan sebagaimana mestinya.

M. ASHOLAHUDIN, M.Pd (GURU SMP NEGERI 6 CILEGON)

Proses pembelajaran yang diliburkan, akhirnya para guru dan peserta didik banyak dikenalkan dalam pembelajaran diantaranya Google Classroom, Google Meet, Webinar, WA, Google Form dan lain sebagainya. Munculnya sistem pembelajaran itu, karena proses belajar mengajar tidak boleh berhenti meskipun apa yang terjadi. Penulis mengatakan bahwa pembelajaran lewat sistem tersebut kita kenal dengan pembelajaran era 4.0.

Pembelajaran era 4.0, tidak hanya peserta didik yang dituntut untuk menguasai sistem pembelajaran, tetapi juga guru dituntut yang sama untuk menguasai itu. Proses kegiatan pembelajaran ini pada awalnya terasa sulit bagi guru dan peserta. Tetapi dengan waktu berjalan proses pembelajaran ini berjalan dengan efektif dan efiesin. Inilah yang kita kenal dengan proses pembelajaran Daring (Dalam Jaringan).

Pembelajaran seperti ini, bagaimana seorang guru mentransfer ilmu pengetahuan sesuai sistem sekolah yang disepakati. Selanjutnya peserta didik melihat dan mengerjakan apa yang diintruksikan oleh seorang guru dalam pembelajaran. Disinilah proses pembelajaran Era 4.0 terjadi. Guru dan siswa yang awalnya tidak mengenal proses kegiatan pembelajaran lewat daring, akhirnya bisa dijalankan dengan maksimal.

Namun terdapat Kendala- kendala dalam proses pembelajaran Era 4.0, terutama bagi mereka peserta didik yang tidak memiliki Handphone atau Laptop dan sejenisnya, maka siswa sangat sulit untuk menguasai proses pembelajaran. Disamping itu juga kendala yang ada adalah fasilitas jaringan internet di beberapa daerah. Kendala fasilitas Internet juga akhirnya proses pembelajaran tidak berjalan dengan baik meskipun guru dan siswa mempunyai sarana yang ada. Kendala yang lain juga factor ekonomi untuk membeli paket data internet. Ketika guru atau siswa tidak mempunyai quota data internet, maka pembelajaran juga tidak membawa hasil yang baik bahkan tidak terjadi.

Proses pembelajaran yang terkendala akibat daring, dunia pendidikan juga menemukan pembelajaran lewat Luring (Luar Jaringan). Teknik pembelajaran ini didesain dengan tujuan agar proses pembelajaran berjalan dengan maksimal tergantung dengan situasi dan kondisi sekolah.

Pembelajaran Era 4.0 ini harapkan akan semakin meningkatkan kualitas siswa dalam meningkatkan kemampuan yang diharapkan oleh kurikulum pendidikan. Proses kegiatan pembelajaran yang dikenal dengan student’s center bisa terjadi di pembelajaran sekarang. Peserta didik dituntut untuk berpikir kritis dan menemukan berbagai macam keilmuan dengan informasi yang dishare oleh guru melalui media daring tersebut.

Proses pembelajaran via daring ini juga pasti menimbulkan effect psikologis guru, siswa dan orang tua. Semuanya dituntut untuk selalu memonitor alat komunikasi atau komputer dalam program yang sudah ditentukan sistemnya oleh sekolah.

Bagaimanapun proses yang terjadi, positif dan negatif pasti terjadi. Tetapi untuk sebuah Long Life Education, proses itu harus tetap berjalan sampai pandemi Covid -19 berakhir. Semoga Pandemi ini segera berakhir.

Facebook Comments

By admin