Gempa Bumi Majene Sulawesi Barat

Gempa bumi yang kerap terjadi di seantero bumi ini seakan menjadi bencana dikarenakan kesalahan kita sebagai manusia, kurang bersyukur atas ni’mat Allah, adab karena kita telah berpaling dari tuntunannya, sebuah teguran untuk mengingatkan kita semua sehingga perlu tatanan hidup wajar sebagai hambanya, hanya Allah Ajja wajalla yang mengetahui rahasianya.

Menurut kajian ilmiah dan akal yang telah dianugerahkan kepada manusia, gempa dapat dipahami sebagai berikut :

Ada 5 Jenis Gempa dan Penyebabnya :

  1. Gempa Tektonik. Gempa ini disebabkan akibat pergerakan atau pergeseran lempengan bumi, dari hasil aktifitas tersebut membuat permukaan bumi menjadi ada dataran tinggi yang sebelumnya ada di dasar lautan ada juga yang awalnya puncak gunung menjadi berada di dasar lautan.

Daerah puncak bogor sampai cipatat dan padalarang, kerap kita saksikan banyak gunung kapur, dan memiliki material fosil kehidupan laut yang memperkuat terbentuknya permukaan bumi jutaan tahun yang lalu.

Begitupula diwilayah lainnya dipermukaan bumi ini ada perubahan bentuk yang setiap saat terjadi, gempa di palu tahun 2018 yang awali dengan tsunami, yang ada dipermukaan bumi ditelan tanpa bekas masuk ke perut bumi.

Gempa bumi dan tsunami Sulawesi 2018 adalah peristiwa gempa bumi berkekuatan 7,4 Mw diikuti dengan tsunami yang melanda pantai barat Pulau Sulawesi, Indonesia, bagian utara pada tanggal 28 September 2018, pukul 18.02 WITA. Wikipedia
Tanggal dimulai: 28 September 2018 5.02 PM WIB
Lokasi: Sulawesi Tengah
Jenis: Sesar mendatar

  1. Gempa Vulkanik. Gempa ini diakibatkan aktivitas vulkanik suatu gunung. Di Indonesia, kita sering mendengar terjadinya aktivitas tersebut, gunung Tambora NTT, gunung kerinci lombok, Gunung Agung Bali, gunung bromo, kelud, semeru, merapi, galunggung, tangkuban perahu, pangrango, gunung krakatau dan rakata, gunung sinabung serta gunung berapi lainnya yang terus beraktivitas, perut bumi dimuntahkan dalam bentuk lava pijar, lahar dingin batu dan pasir menjadikan subur tanah sekitarnya, tetapi perut bumi yang kosong terkadang dalam kurun waktu tertentu perlu terisi, jadilah gempa vulkanik karena meletusnya gunung dan gempa runtuhan sebagai susulannya.
  2. Gempa Runtuhan. Gempa ini juga berskala lokal, hampir mirip dengan gempa vulkanik. Akibat gempa vulkanik mengeluarkan material batu dan pasir, terjadi gempa runtuhan dan tsunami, seperti yang pernah terjadi tahun 1883 di gunung krakatau dan tsunami Labuhan Banten 22 desember 2018, akibat runtuhan gunung krakatau seakan gunung menjadi terbelah dunia, mengisi kepundan Gunung krakatau sedalam 200 meter dibawah laut, akibatnya gelombang tsunami terjadi.

Badan Nasional Penanggulangan Bencana mencatat 1.500 rusak berat, 70 rusak sedang dan 181 unit rumah rusak ringan oleh terjangan tsunami.

Dr.H.Ismatullah, M.pd – Kadisdik Cilegon

4.Gempa Tumbukan. Tsunami yang terjadi di Aceh 26 desember 2004, gempa di Iran dan Turki, Majene 2021, itu akibat terjadi tumbukan lempengan bumi sehingga bergetar dan menimbulkan efek kerusakan bangunan di permukaan bumi.

  1. Gempa Buatan, ini dilakukan pada ekploitasi gunung berbatu oleh dynamit untuk mencari batu untuk kebutuhan infrastruktur sipil, mineral emas, nikel, boksit, timah, perunggu, tembaga bahkan uranium.

Mari kita tingkatkan Iman Taqwa kita, berserah diri pada yan maha Kuasa.

Allah Maha Pengasih pada seluruh umat manusia yang beraagama apapun, profesi apapun, tingkah laku apun semuanya mendapatkan rizqi, tetapi Allah Maha Penyayang bagi hambanya yang pandai bersyukur.

Jodoh, Nasib dan Maut Allah SWT yang mengetahuinya, mari ikhtiar dengan dzikir dan pikir.

Facebook Comments

By admin

Leave a Reply