Kisnewsonline – Cilegon, Dalam rangka mendukung produk Industri Kecil Menengah (IKM) dan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) tembus pasar ekspor, Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Cilegon bekerja sama dengan Pusat Pelatihan Sumber Daya Manusia Ekspor dan Jasa Perdagangan Sekretariat Jenderal Kementerian Perdagangan kembali menggelar pelatihan berupa pembinaan pelaku IKM yang berorientasi pada ekspor,
ekspor untuk Pelaku IKM dan UMKM Kota Cilegon, di Aula Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Cilegon, Selasa (05/09/23).

Kegiatan ini berlangsung selama tiga hari Selasa, 05 September 2023 sampai dengan Kamis, 07 September 2023. Acara tersebut diikuti oleh 30 peserta IKM dan UMKM dengan berbagai jenis produk diantaranya ada kerajinan logam, Minuman, handicraft, Fashion, dan makanan ringan.
Plt Kepala Disperindag Kota Cilegon Syafrudin mengungkapkan, pelatihan dan pembinaan ini diadakan untuk mendukung kemajuan IKM dan UMKM Kota Cilegon untuk bisa menembus pasar ekspor, sekaligus memberikan wawasan bagaimana tata cara melakukan ekspor, hal apa saja yang harus dipenuhi untuk bisa menembus pasar ekspor.
“Salah satu tugas kita adalah melakukan pembinaan, dan pendampingan kepada para pelaku UMKM Cilegon, jadi kita kerjasama dengan Pusat Pelatihan Sumber Daya Manusia Ekspor dan Jasa Perdagangan Sekretariat Jenderal Kementerian Perdagangan, mereka kita latih bagaimana memulai ekspor, mereka kita latih selama 3 hari, sehingga nanti mereka bisa menambah wawasannya terlebih dahulu, nanti ada lanjutannya,” ungkap Syafrudin.
Menurut Syafrudin sekarang ini pemasaran tidak hanya sebatas lokal dan nasional, tapi juga ke internasional. “Kalau ekspor kan ada beberapa prosedur yang harus di tempuh, karena melampaui batas wilayah, jadi kita menyampaikan pemahaman awal untuk bagaimana memulai ekspor ini, ekspor itu ada memiliki kriteria, juga persyaratan dari negara yang menerima, oleh karena itu mereka para UMKM kita diberi pelatihan agar tau apa saja persyaratan nya Agara bisa ekspor,” terangnya.
Syafrudin juga berpesan agar para peserta tetap semangat mengikuti pelatihan ini, paling tidak mereka bisa menambah ilmu dan bisa lebih memahami tentang bagaimana tata cara melakukan ekspor, hal apa saja yang harus dipenuhi untuk bisa menembus pasar ekspor.
” Harapannya tentu supaya produk-produk karya pelaku UMKM Cilegon bisa ekspor, walaupun misal ke negara tetangga aja,” harapnya.
Pelatihan tersebut menghadirkan pemateri yang berkorelasi satu sama lain. Pada hari pertama pelatihan pemateri yang hadir adalah Nurul Istiqomah dari Pusat Pelatihan Sumber Daya Manusia Ekspor dan Jasa Perdagangan Sekretariat Jenderal Kementerian Perdagangan.
Pelatihan hari pertama ditujukan untuk para peserta mengenal bisnis Ekspor, identifikasi potensi internal, dan identifikasi potensi pasar ekspor.

“Di hari kedua materi yang disampaikan adalah tentang biaya dan harga untuk ekspor, pengembangan atau adaptasi produk ekspor, dan latihan analisis SWOT,” ungkap Nurul.
Sedangkan untuk hari ketiga, lanjut Nurul, materi yang disampaikan tentang latihan kalkulasi harga ekspor, mencari pembeli, dan berbagi pengalaman ekspor.
“Harapannya 30 pelaku UMKM yang ikut pelatihan ini mampu mengaplikasikan dan juga sebagai role model bagaimana mereka bisa menjadi eksportir yang potensial nantinya,” pungkasnya.
Sementara salah satu pelaku UMKM yang ikut pelatihan, Hariyah mengatakan pelatihan ini bisa jadi ilmu yang mumpuni, karena ekspor itu tidak hanya produk yang disiapkan, tetapi legalitas usaha juga harus lengkap seperti NIB, izin BPOM, TDP, LC atau Letter of Credit, dan hal itu harus sudah lengkap. Hariyah mengaku legalitas masih jadi salah satu kendala bagi para pelaku UMKM untuk bisa ekspor.
” Legalitas masih jadi kendala bagi kami para pelaku UMKM, seperti izin BPOM dimana harus isi formnya, harus analisa produknya, harus ada hasil ujinya. Karena jika produk kita di kirim ke luar negeri kita harus bisa hitung berapa harga jual yang kita tawarkan juga,” ujar Hariyah.
Menurut Hariyah, Suport Disperindag Kota Cilegon sangat sangat baik, itu terbukti dengan Pendampingan dan pembinaan yang selama ini dilakukan. Selain itu ada juga Suport dari dinas-dinas yang lainnya yang juga memberikan fasilitas terkait legalitas.
“Kita diberi kemudahan dalam mengurus beberapa dokumen legalitas, mereka membantu dan memberikan pendampingan saat mengurus lagalitas itu,” terangnya.
Hariyah juga mengatakan dengan adanya pelatihan ini para pelaku usaha lebih tahu dan paham tentang bagaimana cara untuk ekspor.
‘Dengan pelatihan ini kita jadi tahu bagaiman pelaku usaha bisa ekspor dan dokumen apa saja yang harus kami lengkapi, karena selama ini kita kan hanya menggunakan Jasa Titipan (Jastip). Kalau ini kita bicara bagaimana kita bisa bs ekspor sendiri, saat kita bertemu buyer seperti apa, bisa menghitung asuransi berapa, LC nya bagaimana, kita harus tahu, ketika barang kita sudah disana kita bisa tahu klaim asuransi dari pembeli disana,” tandas Hariyah. (ADV/Ssk).