CILEGON, KNO – Abdul Salam ( Sekretaris Askot PSSI Cilegon ) dan Muharman Koto ( Ketua IPSI Cilegon ) menjadi dua kandidat yang akan bersaing dalam memperebutkan Ketua Umum KONI Cilegon Periode 2021-2025.
Sementara dari Informasi yang di himpun dua kandidat lain seperti Daih Darmawan (Ketua Pengcab Bola tangan) dan Amal Irfanudin (Mantan Ketua Pengcab Kempo ) sampai dengan batas akhir pendaftaran tidak menyerahkan formulir.
Heni Anita Susila selaku ketua pelaksana Musorkot KONI mengatakan, hanya ada dua kandidat yang maju mencalonkan menjadi ketua Umum KONI Cilegon periode 2021-2025. Untuk pengembalian berkas dan persyaratan sudah terpenuhi.
“Jadi dari sejumlah nama yang muncul,akhirnya sampai akhir pendaftaran hanya ada 2 kandidat yakni Pak Salam dan Muharman Koto, “katanya, Selasa (22/12/2020)
Salah satu syarat maju sebagai Caketum di jekaskan Heni adalah dukungan berasal dari anggota KONI Kota Cilegon yang menjadi peserta utusan Musorkot dengan melampirkan pernyataan dukungan resmi.
“Jumlah dukungan itu sekitar 20 persen dari jumlah Pengcab sebanyak 47 atau sekitar 9 Pengcab. Kemudian sudah menjadi pengurus KONI selama 1 tahun. Kalau syarat lainnya adalah normatif dan standar sesuai dengan AD/ART. Seperti formulir, surat sehat jasmani dan rohani,”ujarnya.
Pemilihan Ketua Umum KONI Cilegon yang di gelar di salah satu hotel kota Cilegon rupanya menarik perhatian anggota DPRD Cilegon dari Fraksi Gerindra Hasbi Sidik. Bagi wakil rakyat dari Dapil Citangkil-Ciwandan tersebut berharap KONI harus terus dikelola secara profesional oleh mereka yang memang ahli di bidangnya. Sehingga ke depannya, organisasi induk semua cabor tidak salah urus, dan berakibat terhadap merosotnya prestasi olahraga.
“Saya berharap cabor atau pemilik suara tidak salah memilih pemimpin. Sebab, imbasnya bisa sangat fatal. Tetapi, intinya siapapun yang memimpin KONI minimal harus dapat mempertahankan prestasi saat ini atau bahkan meningkatkannya,”tuturnya.
Dukungan juga datang dari anggota pengurus KONI Cilegon lainnya Zaenal Arifin. Menurutnya, KONI mesti dipimpin oleh sosok yang mengerti olahraga karena hanya praktisilah yang mengetahui kebutuhan para atlet dan pelatih.
“Segala sesuatu yang tidak dikelola oleh ahlinya, hasilnya tidak akan baik. Tapi siapapun yang terpilih nantinya, saya yakin itulah yang terbaik,”ungkapnya. (**)