CILEGON,KNO – Banyak Pekerjaan Rumah (PR) yang harus di selesaikan oleh Walikota dan Wakil walikota Cilegon terpilih, Helldy – Sanuji, selain masalah penggangguran dan persoalan banjir, banyak warga yang berharap agar di kepemimpinan kedua pasangan tersebut bisa membenahi kondisi pasar tradisisonal di Kota Cilegon yang sampai saat ini di nilai tidak terkelola dengan baik.
Seperti di katakan Yati, salah satu pengunjung yang sedang berbelanja di pasar baru Cilegon, dirinya merasa kesal acap kali belanja di pasar terbasar se-asia tenggara tersebut, yati mengungkapkan bahwa setiap pagi hari, arah masuk di pasar baru cilegon itu sering mengalami kemacetan yang cukup parah di akibatkan banyaknya pedagang yang membuka lapak dagangan mereka di sepanjang jalan.
“ Tiap pagi macet Kang, jalan ko di jadikan tempat jualan, tapi kenapa di biarkan sama pengelola pasarnya, kadang kesel, yah semoga saja kalau pak Helldy udah jadi Walikota bisa di beresin” tutur yati saat di wawancarai Wartawan kisnews Online, Selasa ( 05/01/2021)
Sementara Deni Basriadi Ketua Paguyuban Pasar Baru Cilegon (P3BC) menganggap Pengelola pasar yang dalam hal ini UPT telah gagal menjadikan Pasar Baru Cilegon Tertata rapih, Aman dan bersih, apa lagi menurut dia banyak persoalan yang sering di temukan di pasar tradisonal itu.
“saya sudah sering mengadukan permasalahan yang ada di pasar ini, kalau masalah macet, udah beberapa kali pedagang ditertibkan, eh seminggu kemudian mereka kembali berjualan di sepanjang jalan arah masuk pasar dan keluar pasar, ya macet lagi, dan di biarkan begitu aja. Ada lagi beberapa pedagang yang mengadu ke kami kalau Kios nya kemalingan, tapi ga usah heran kang, di pasar sebesar ini masa personil keamanannya aja Cuma ada 15 orang, kan aneh” Ucap Deni
Selain itu Deni pun pernah menyarankan ke pihak Disperindag Cilegon agar beberapa hanggar yang pembangunannya menelan anggaran begitu besar, yang saat ini tidak di tempati pedagang bisa di manfaatkan, dan dia pun berharap Pihak Pengelola pasar sekota Cilegon bisa lebih Fokus pada penataan pasar terlebih dahulu.
“ kemarin UPT buat Program Belanja Online, sosialisasi sampai beberapa hari, mana, berjalan ga sampai saat ini? Ga usah abis abisin anggaran lah kalau kenyataannya ga efektif, Fokus aja dulu sama penataan, bisa di liat kang beberapa hanggar pun Kosong, Kondisnya pun acak – acakan sekarang , udah sering saya sampaikan, iya iya aja jawabannya tapi realisasinya ga ada, kalau Disperindag udah ga sanggup mengelola lebih baik di alihkan aja pengelolaannya sama Pihak swasta, kemarin pun saya liat Pasar Blok F sama aja, liat lantai dua nya Sepi, kasian kan pedagang kalau seperti itu ” Tegas Deni Basriadi.
Perihal pengelolaan pasar di alihkan ke Pihak swasta, gagasan itu di dukung oleh ketua LSM Pusat Peranserta Masyarakat (PPM) Kota Cilegon, Kimung, dirinya pun mencontohkan beberapa kota yang sudah menyerahkan pengelolaan pasar tradisonal kepada pihak swasta, serta berharap di kepempinnan Helldy – Sanuji, pasar Tradisonal di kota Cilegon bisa menjadi pasar yang Modern seperti tagline dari kedua pasangangan tersebut, Cilegon baru, Modern dan Bermartabat.
“ Udah banyak Contohnya di kota lain, pasar tradisional di serahkan kepada Investor swasta, dan hasilnya lebih baik, Selama ini tata kelola pasar di kota cilegon dianggap masih amburadul dan tidak berkonstribusi maksimal dalam meningkatkan kas daerah, jelas saya mengendaki dikemudian hari di kepemimpinan Pak Helldy dan pak Sanuji tidak ada lagi pasar di pimpin oleh UPT, kepala pasar, karna itu akan menjadi beban di pemerintahan kota cilegon, dan selama ini saya menginvestigasi banyak peramasalahan, terutama dalam penggunaan anggaran APBD dan APBN, Pasar tradisional di kota Cilegon harus menjadi pasar yang modern, sesuai dengan apa yang mereka janjikan menjadikan Cilegon Baru, Modern dan Bermartabat” Tegas Kimung (An/Red)