Banjir Cilegon, Barang Berharga Milik Warga Rusak Parah

Banjir Cilegon, Barang Berharga Milik Warga Rusak Parah

CILEGON, KNO – Akibat banjir yang merendam permukiman warga Kampung Tegal Wangi Kruwuk, RT 03-04 RW 07, Kelurahan Rawa Arum, Kota Cilegon menyebabkan banyaknya harta benda yang dimiliki warga menjadi rusak. Kerusakan pun bervariatif, mulai dari kerusakan ringan, sedang hingga parah.

Berdasarkan pantauan wartawan di lokasi banjir, bahwa kondisi warga kini sangat memprihatikan. Sebab sebagian besar barang yang dimiliki mereka mengalami kerusakan sangat parah, bahkan sudah tidak bisa digunakan kembali.

“Mau mandi susah, karena mesin pompa air rusak, kulkas rusak dan perabotan rumah tangga pun ikut hanyut,” ujar warga setempat Wahyu kepada Wartawan, Rabu, 6 April 2020.

Tak hanya itu, kata dia, kendaraan roda dua yang ia miliki pun mengalami kerusakan parah, karena terendam air selama hampir 12 jam. Kasur, televisi dan alat elektronik lainnya juga ikut terendam air, sehingga kini tidak bisa digunakan.

“Kita hanya bisa pasrah, bukan di rumah saya aja yang kaya gini, tapi mayoritas rumah warga lain mengalami hal serupa bahkan ada yang lebih parah,” tandasnya.

Sedangkan, seorang ibu rumah tangga, Fenti sangat terpukul atas kejadian banjir yang dialami. Pasalnya, bukan hanya perkakas rumah tangga dan alat elektronik yang rusak, melainkan barang dagangan berupa pakaian beserta kelengkapan lainnya pun ikut terendam.

“Kalau ditotal kerugian mencapai Rp47 juta. Sedih pokoknya mas kalau diceritain mah,” tuturnya.

Tak hanya Fenti, bahkan warga lainnya pun banyak merasa dirugikan antara lain kerugian yang didapati mereka berkisar di angka Rp20-33 juta

Sementara itu, Ketua RT 03/07 Kelurahan Rawa Arum, Nasehudin mengatakan bahwa banjir ini merupakan kali pertama banjir terbesar yang dialami warga Kampung Tegal Wangi Kruwuk. Ketinggiannya, kata dia, mencapai hampir dua meter atau setinggi leher orang dewasa.

“Tidak ada korban jiwa, tapi kerugian berupa materil sangat luar biasa,” ujarnya.

Pihaknya pun, beserta tim warga telah memverifikasi data, bahwa terdapat sekitar 70 rumah warga yang terdampak banjir dengan estimasi total kerugian mencapai Rp505 juta. Hingga kini, kata dia, banyak warga yang mengeluhkan kerusakan barang dan terhitung sangat neaar. Namun hingga kini belum ada pihak yang berkenan memberikan sebuah ganti rugi.

“Selain kebutuhan logistik, warga juga membutuhkan uang untuk memperbaiki barang-barang yang rusak dan kini terdata telah mencapai ratusan juta,” tuturnya.

Menyikapi hal ini, lanjut Naseh, sebagian warga telah berupaya meminta pertanggungjawaban kepada salah satu pabrik yang selama ini dianggap menjadi salah satu penyebab utama terjadinya banjir besar di permukiman warga yang rutin menjadi langganan banjir tersebut.

“Sudah kita ajukan, tapi belum mendapat respons. Kami harap pihak terkait dapat memberikan solusi, termasuk pemerintah setempat,” tuturnya.

Berdasarkan informasi yang didapat wartawan dari sebagian besar warga meminta agar segala bentuk bantuan, baik logistik maupun materil dapat tersalurkan langsung melalui pihak RT atau warga yang terdampak.

“Langsung saja lewat RT aja bagi donatur yang berkenan memberikan bantuan,” ujar salah satu warga yang tidak ingin disebutkan namanya.

Perlu diketahui sebelumnya, PT. Lotte Chemical Indonesia (PT.LCI) telah melakukan pengurugan lahan yang akan dibangun pabrik kimia berskala besar. Namun dalam prosesnya, tak ada saluran air yang seharusnya berfungsi mengaliri air dari permukiman warga menuju laut. (**)

Facebook Comments

Tinggalkan Balasan

bandar togel ppidsulsel.net stmik-hsw.ac.id bprdesasanur.com sv388 https://pa-kualakapuas.go.id/ widyagama.org univpancasila.com klik88 provider game slot www.paramadina.org