CILEGON, KNO – Karang Taruna Kelurahan Gerem, Kecamatan Gerogol Kota Cilegon, menyayangkan sikap PT Taisei Pulauintan Construction International yang merupakan Main Contractor PT MC PET Film Indonesia (MFI) yang menolak dialog mengenai aspirasi tenaga kerja lokal.
Ketua Karang Taruna Kelurahan Gerem, Muhammad Na’i menjelaskan, pihak nya awal nya komunikasi dengan manajemen PT Taisei Pulauintan Construction International kemudian kami meminta untuk diberikan peluang yang sama dalam hal perekrutan tenaga kerja untuk warga Gerem.
“Rencananya kontraktor akan dikumpulkan oleh salah satu manajemen PT Taisei Pulauintan Construction International untuk membahas peluang tenaga kerja bagi masyarakat Gerem yang dimotori oleh Karang Taruna Kelurahan Gerem, tetapi kami dapat kabar kembali, mengumpulkan kontraktor itu tidak bisa dilakukan,” jelasnya kepada wartawan, Jumat(22/10/2021).
Oleh sebab itu, pihaknya mewakili masyarakat, khususnya Pemuda di Kelurahan Gerem merasa diacuhkan, padahal projek PT Taisei Pulauintan Construction International berada di Wilayah Gerem.
“Saya mendengar manajemen PT Taisei Pulauintan Construction International yang akan mengumpulkan kontraktor di wilayah projek tersebut tidak dibolehkan sama atasannya termasuk sama ownernya yakni PT MFI, kalau seperti itu biarkan kita pemuda Gerem menganggur aja menikmati udara buruk akibat proses Industrialisasi,” ujar Na’i.
Atas kejadian tersebut, Lanjut Na’i, Karang Taruna akan menggelar Aksi didepan proyek perluasan pabrik PT MFI atau di PT Taisei Pulauintan Construction International karena tidak mau mendengar aspirasi atau usul dari warga lingkungan.
“Karena tidak mau diajak berunding padahal ini menyangkut masyarakat banyak khususnya pemuda maka kita akan menggelar aksi sesuai Undang-undang tentang Kemerdekaan menyampaikan pendapat di muka umum nomor 9 tahun 1998,” pungkasnya.
Sementara itu Sekretaris Karang Taruna Kelurahan Gerem, Imam Hidayatullah mengatakan, Karang Taruna Gerem ini merupakan jembatan dari aspirasi pemuda Gerem yang mengeluh tidak bekerja karena keterbatasan informasi dan teknis komunikasi, pada hal pihaknya berharap industri khususnya di wilayah Gerem bisa bersinergi.
“Ketika keinginan, aspirasi serta usul dibungkam bahkan ditolak tanpa adanya kejelasan kita akan menggelar konsolidasi dengan pemuda Gerem untuk bersikap,” ungkapnya.
” Pengangguran ini menjadi persoalan sosial yang berat, kita tidak mau masyarakat Gerem hanya kebagian debu dan polusi nya saja, kalau sakit masyarakat tidak bekerja mau berobat pake apa, kita tidak di cover BPJS Tenaga Kerja orang tidak bekerja” Lanjut nya (*/Red)