Oleh : Dr. H. Ismatullah Syichabudin, S.Pd.,M.Pd

Sriwijaya adalah salah satu kemaharajaan bahari yang pernah berdiri di pulau Sumatra dan banyak memberi pengaruh di Nusantara dengan daerah kekuasaan berdasarkan peta membentang dari Kamboja, Thailand Selatan, Semenanjung Malaya, Sumatra, Jawa Barat dan kemungkinan Jawa Tengah.
Ibu kota: Palembang, Distrik Chaiya
Didirikan: 650 M
Agama: Buddha Vajrayana, Buddha Mahayana, Buddha Hinayana, Hindu
Pemerintah: Monarki
Bahasa yang umum digunakan: Melayu Kuno, Jawa Kuno, Sanskerta
Tanggal dibubarkan: 1377
Wikipedia.
Kerajaan Sriwijaya merupakan kerajaan kedua setelah kerajaan Majapahit yang berkuasa di Nusantara.
Kerajaan yang menguasai kepulauan antara selat malaka, semenanjung malaya, laut china selatan, selat filipina, ternate maluku dan selat Australia.

Julukan Swarnadwipa untuk pulau sumatra sangat terkenal saat itu sehingga sungai musi sebagai pintu gerbang menuju pusat kekuasaan Sriwijaya sangat strategis dan memungkinkan roda ekonomi dan perdagangan yang sangat ramai saat itu.
Berikut para raja terkenal dan membuat Kerajaan Sriwijaya mencapai masa kejayaan:
Raja Daputra Hyang atau Sri Jayanasa (671 M) …
Raja Dharmasetu. …
Raja Balaputra Dewa (860 M) …
Raja Sri Sudamaniwarmadewa (1044 M) …
Raja Sanggrama Wijayattunggawarman.
Pada masanya Kerajaan Sriwijaya merupakan pusat agama Buddha di Asia Tenggara dan Asia Timur.
Kerajaan Sriwijaya terletak ditepi Sungai Musi, Palembang. Kerajaan Sriwijaya berada di daerah lintasan pelayaran dan perdagangan antara Asia Timur, Asia Selatan.
Ini mendorong para pedagang untuk melakukan kegiatan perdagangan.
Kerajaan Sriwijaya yang diperkirakan berdiri pada abad ke-7 dikenal sebagai kerajaan maritim terbesar di Nusantara.
Selain itu Sriwijaya juga menguasai dua perairan laut penting dalam perdagangan nusantara yaitu Selat Malaka dan selat Sunda.
Kerajaan Sriwijaya didirikan oleh Raja Dapunta Hyang Sri Jayanasa. Ia membangun kerajaan dari Selatan Sumatera , Jambi, dan mengembangkan sayap hingga ke Semenanjung Malaysia.
Materi ini, sebagai bentuk rasa duka atas tragedi jatuhnya Pesawat Sriwijaya Air di kepulauan seribu, sabtu, 9 januari 2021.
Semoga Pilot, co-pilot, Pramugari, Penunmpang mendapatkan kemuliaan dan keluarganya diberikan ketabahan menerima musibah tersebut.