Kisnewsonline – Cilegon, Saat ini pemerintah Indonesia sedang gencar dalam upaya pelestarian batik Nusantara serta mendorong pengembangan industri batik nasional agar lebih berdaya saing global. Langkah ini dilakukan agar batik yang merupakan salah satu warisan budaya Indonesia dan telah diakui oleh UNESCO sebagai Intangible World Heritage of Humanity dapat semakin dikenal di seluruh lapisan masyarakat di Tanah Air, bahkan dunia.
Batik juga menjadi identitas bangsa yang semakin populer dan mendunia. Industri batik juga memiliki peran penting bagi perekonomian nasional serta menjadi penyumbang devisa negara, karena memiliki pasar ekspor yang besar seperti di Jepang, Amerika Serikat, dan Eropa.
Melihat kesempatan ini Owner Batik Krakatoa Hany Seviatry pun gencar mengenalkan Batik Krakatoa yang merupakan batik khas Cilegon yang memiliki motif kearifan lokal dan budaya Kota Cilegon, agar bisa lebih dikenal di Indonesia dan manca negara, dan siap bersaing di pasar global.
” Awalnya saya kenalkan Batik Krakatoa hanya di lingkungan Cilegon, kemudian disaat bapak menjadi Wali Kota Cilegon setiap ada tamu dari luar daerah yang datang ke Cilegon selalu saya kasih souvenir batik Krakatoa dan saya undang untuk datang ke Sanggar Batik Krakatoa, dan Alhamdulillah mereka suka dengan batik Krakatoa ini,” ujar Hany. Senin ( 20/11/23).
Hany juga mengatakan saat ini batik sangat diminati, tidak hanya masyarakat Indonesia saja tapi sudah di lirik juga di pasar global, oleh karenanya agar semakin banyak yang tahu tentang batik krakatoa, dia selalu mengikuti pameran -pameran yang di gelar di daerah manapun, salah satu contohnya adalah pameran Inacraft.
” Saya ikut pameran Inacraft dan Alhamdulillah banyak yang minat dan membeli batik Krakatoa, bahkan ada beberapa warga asing yang membeli batik Krakatoa, selain itu Batik Krakatoa juga kemarin di bawa ke Belanda, terus saat acara APEkSI juga di bawa, kemudian pernah di bawa Amerika Swiss, dan Jepang,” kata Hany.
Hany menjelaskan saat ini Batik Krakatoa itu tidak hanya kain batik saja tapi ada turunan-turunannya, seperti fashion, tas, pouch, Bros, gantungan kunci, tempat pensil, Sendal, dan syal.
” Dulu saya memang cuma buat kain Batik Krakatoa saja, tapi kalau sekarang tuh ada yang sudah berbentuk fashion baju batik pria dan wanita, kalau untuk baju wanita memenah belum terlalu banya karena ada kesulitan tersendiri untuk fashion baju wanita, harus ada design tersendiri, selain baju kita juga ada Bros batik, gantungan kunci batik, tas batik, pouch batik, tempat pensil, Sendal perempuan, dan Syal juga,” Jelas Hany.
Hany mengungkapkan saat ini batik Krakatoa memiliki 60 motif batik dan 15 motif batik tulis Khas Cilegon. Adapun jenis batik yang di produksi diantaranya batik cap motif Sate Bebek Cilegon, Kue Gipang, Landmark Cilegon, Debus, Melinjo, Batik Menara masjid Agung Cilegon, , Gunung Krakatau, Batik Daun Melinjo, Paku Banten, Sate Bandeng dan masih banyak motif batik jenis lainya.
” Yang jadi best seller tuh motif Gunung Krakatau, Gunung Krakatau aja ada tiga macam, gunung Krakatau bulat, gunung Krakatau yang biasa pokoknya ada gunung Krakatau, kemudian ada sate bebek, ada sate bandeng, ada rampak bedug ada debus, dan ada pabrik kimia, selain itu syal batik Krakatoa juga sangat diminati,” ungkapnya.
Hany juga bercerita pernah ada warga negara asing (WNA) asal Irlandia bernama Mervyn Murphy yang sengaja datang ke Kota Cilegon hanya untuk melihat sanggar Batik Krakatoa, dan saat itu dia terlihat senang melihat produk-produk Batik Krakatoa.
” Beberapa bulan yang lalu ada orang Irlandia yang datang ke Sanggar Batik Krakatoa, namanya Murphy, dia bahkan membeli beberapa aksesoris dari sanggar Batik Krakatoa yang akan ia kenalkan dan bawa ke negaranya, Irlandia. Semoga dengan begitu orang -orang di Irlandia bisa kenal dengan batik Krakatoa, dan ini salah satu upaya saya untuk bisa memasuk pasar global,” cerita Hany.
” Saya akan terus berupaya agar produk-produk Batik Krakatoa semakin di kenal, baik di seluruh Indonesia maupun di negara lain, semoga hal itu akan terwujud,” tandas Hany. (ADV/Ssk).