Guru Dan TNI 5 Oktober
Oleh : Dudung Nurullah Koswara
(Kepala SMAN1 Parungpanjang Dan Ketua PB PGRI)

Tanggal 5 Oktober adalah hari guru sedunia dan tanggal ini pula adalah hari lahirnya TNI. Guru dan TNI adalah dua kekuatan negara yang maha dahsyaat. Negara Kesatuan Republik Indonesia dilindungi oleh kekuatan pasukan TNI. Negara ini pun dibangun kekuatan SDMnya oleh pasukan guru.

TNI hadir sampai ke desa-desa dan guru pun bahkan hadir sampai ke pelosok desa. Guru dan TNI dua entitas yang sangat penting bagi negara. Guru membangun SDM unggul, TNI membangun dan mempertahankan kedaulatan negara. Guru sibuk di ruang kelas dan ruang maya, maka TNI sibuk mengawal ruang Sabang sampai Meraoke.

Hari guru sedunia dan hari lahir TNI dalam tanggal dan bulan yang sama. Kedua entitas strategis ini harus menjadi perhatian pemerintah. Guru adalah kekuatan utama dalam sebuah negeri dan TNI adalah kekuatan utama dalam mengamankan kedaulatan negara. Masih ingat saat Kaisar Hirohito yang sangat mengandalkan guru saat tentaranya kalah?

Saat tentara kalah maka guru menjadi kekuatan terakhir yang bisa diandalkan untuk membangkitkan kembali kekuatan dan kedaulatan negara. Tanpa kehadiran para guru sebuah negera akan sangat kerepotan. Bukankah mulai dari Presiden sampai dengan Ketua RT lahir dari proses pendidikan para guru? Guru adalah kekuatan dan pertahanan utama sebuah bangsa.

Dari guru-guru yang kompeten, sejahtera dan bermartabat akan lahir generasi terbaik. Dari guru yang merdeka, berdaya dan berprestasi akan lahir masyarakat unggul. SDM unggul lahir dari guru-guru yang unggul. Namun tidak mungkin SDM unggyl dari guru-guru yang kesejahteraannya di bawah buruh pabrik. Adakah para guru yang kesejahteraannya di bawah buruh?

Gagasan Tri Merdeka yakni merdeka kompetensi, merdeka finansial dan merdeka apresiasi harus menjadi bagian dari entitas guru. Hanya guru merdeka yang dapat memerdekakan negeri ini. Bila para guru masih dalam keadaan jauh dari sejahtera, semsal guru honorer memang akan sulit negeri ini untuk lebih maju. Upaya pemerintah dalam meperbaiki nasib para guru harus ditingkatkan lagi.

Alangkah indahnya bila bertemu dua energi positif. Energi pemerintah menaikan kesejahteraan guru dan energi entitas guru menaikan kompetensi dan dedikasi diri. Guru berdedikasi dan berprestasi adalah pertahanan negara yang baik. Mengapa? Karena SDM yang unggul hanya lahir dari guru-guru yang dedikatif dan berprestasi.

Pemerintah sayang pada guru dan guru sayang pada anak didik adalah hal yang baik. Jangan sampai berlaku sebaliknya. Pemerintah menganggap para guru entitas biasa dan malah dipolitisir sebagai kekuatan politik bukan kekuatan edukasi. Plus para guru menganggap profesi guru sebagai pekerjaan semata. Ini bahaya! Menjadi guru adalah profesi paling strategis dan menentukan masa depan bangsa.

Idealnya gayung bersambut. Pemerintah memperhatikan guru dan para guru pun memperhatikan kelemahan dirinya. Di hari guru sedunia 5 Oktober ini setidaknya kita sepakat bahwa profesi guru sangat-sangat strategis bagi “pertahanan” bangsa dan negara. Guru dan TNI adalah dua entitas yang sangat penting bagi kekuatan dan pertahanan bangsa kita. Dukung guru dan prajurit TNI sejahtera dan profesional.

Facebook Comments

By admin

Leave a Reply